Menangkal ISIS: Malaysia, Filipina, dan Indonesia bakal gelar patroli laut di Mindanao
Dua anggota berjaga di desa mapandi selagi militer Filiphina melancarkan serangan terhadap kubu pemberontak mauite yang pro ISIS
Malaysia Filiphina dan indonesia akan melunncurkan patroli gabungan di pelariran minadao untuk menangkal ancaman dari kelompok ISIS
Rencana patroli gabungan itu dikemukan menteri pertahanan malaysia hismaduuin dan pertemuan keamanan di singapura
Hingga saat ini pasukan filiphina masih bertarung melawan kelompok pemberontak maute yang bersumpah kepada isis, kelompok tersebut menyerang kota marawi yang berada di Filiphina dan kemudian dna menjajah hampir 2 minggu
Salah satu kota sudut marawi yang sempat menjadi sumber kekuatan maute yang pro isis tampak di tengah bendera ISIS
Hiasmmaddin berkata patroli laut gabungan di perairan yang membatasi dimulai pada 19 juni adapun patroli udara akan menyusul kemudian
Jika anda bebrbicara tentang selat sulu, maka akan melibatkan malaysia filiphina kata hismaadudin kepada para delegasi di shanglira dialogue konferensi kemanan tauhunan sebagaimana dikutip dari kantor berita afp
Jadi di asean kami memutuskan setidaknya ketiga negara ini untuk tidak melakukan appaun ketika negara ini berinisatif melakukan patroli ke selat hulu
Himaanudin berkata malaysia indonesia dan singapura sebelumnya telah menjalankan patroli gabungan di selat malaka untuk melawan pembajakan
Presiden di filiphina rodrigo duterter telah menggelar darurat militer di minda guna merespon krisis yang terjadi
Dia menyatakan bahwa serangan di marawi sebagai permulaan kampanye mendirikan basis di filihina
Para pakar kemanan berkata isi sedang berencana mendirikan sebuah minadao sebagai bagian dari upya mendirikan khalifah di asia tenggara
Para pakar sebelumnya berkata bahwa fcelah perbatasan aritim antar ketiga negara menyulitkan untuk melacak posisi dimana isis sedang berada sekarng
Lokasi ini juga basis sebagian besar kelompok asia tengara mengikarkan kiri ke isis
hismaudind dan menteri pertahanana lainya yang berbicara di konferensi meningkatkan ancaman dari kembalinya para militan asia tnenggara suriahtelah kehilangan teorinya
Ancaman itu nuata dan multimedional apakah itu dari pejuang regional atau lebih mengangu pelaku tunggal radikal tutupnya
Komentar
Posting Komentar